Holla amigo!, gue mau nge-repost interview Hompimpa, sebuah webzine tentang gosip-gosip seputaran hc/punk lokal, dan kali ini giliran band gue yang diinterview sama si-Hompimpa, langsung aja cek dibawah ini :) (ISN)
Mereka beberapa bulan lalu melakukan tour jawa dan sempat mampir ke
Jakarta. Tapi ternyata oh ya, saya baru sempat kepikiran untuk “ngobrol” dengan
mereka setelah mereka sudah kembali ke rumah. Jadi “ngobrol” dilakukan lewat
berkirim email..saya sedikit melakukan edit dan penambahan .pertanyaan yang
tentunya tidak mengubah isi, dan inilah dia obrolan panjang dengan UGLY BASTARD
apa yang ada di kepala mu tentang
arti kata "politik"?
kami memandang
politik memang tidak perlu dilihat terlalu rumit. Politik adalah hal yang biasa kita temui di
sehari-hari. Seperti bagaimana kondisi saat ini yang menghimpit, biaya kehidupan mahal, penggusuran
dan perampasan hak, pemiskinan dan pembodohan lainnya yang dipengaruhi oleh
kebijakan atau sikap politik dari mereka yg memiliki kuasa. Dan upaya
kita nyelap-nyelip untuk menyikapi atau melawannya juga termasuk politik.
bagaimana pendapatmu
ketika ada yang melihat politik seperti sulit untuk dilakukan dalam bentuk
sehari-hari?
Televisi (media
mainstream) berjasa membuat politik menjadi sulit
untuk dimengerti dan menjadi jauh dari hidup harian orang banyak karena
pembahasan yang mereka tawarkan memang terlalu tinggi dalam hal hirarki dan
kurang memberikan keterkaitannya dengan hidup harian mereka. (mereka) ngomong politik
yang
berpengaruh bagi kehidupan orang banyak tetapi tidak memberikan harapan atau
kesempatan bagi masyarakat yang menjadi dampak dari pengaruh politik tersebut untuk
berpartisipasi secara aktif dan sadar dalam menjalani atau menyikapi hal tersebut.
Belum lagi
pembahasan politik yg tidak tuntas atau yg tidak menyentuh permasalahan dasar,
jadi sekedar menjadi dagelan hangat tahi ayam untuk kepentingan pasar atau pengalihan isu. Itu
semua yg membuat beberapa teman/orang memandang politik adalah hal yg
membosankan dan salah satu konsekuensinya akan mengikis ketertarikan masyarakat
pada hal itu, dan yang menjadi masalahnya mereka akan memukul rata kejenuhan
mereka yang pada awalnya hanya mengarah pada Politik mainstream, tetapi
sekarang malah ke semua gerakan atau hal-hal yg berusaha menandingi Politik
mainstream. Mungkin masyarakat atau beberapa teman kurang bisa membedakan hal
ini ya. Karena balik lagi, bahwa politik itu sebenarnya udah masuk ke dalam (hampir)
seluruh aspek kehidupan, termasuk usaha-usaha perlawanan terhadap situasi
politik saat ini.
Jadi ada semacam kejenuhan untuk bicara “politik”?
Sekarang berbicara tentang kejenuhan terhadap
Politik, kita harus mempertegas lagi, kejenuhan kepada Politik yang
seperti apa, dan apakah kejenuhan yang kita miliki hanya akan menjebak
kita pada suatu ketidakmampuan untuk melawan Politik yang uda buat kita
menjalani hidup yg membosankan kayak gini?
Tinggal bagaimana kita
mengeluarkan ide dan kreasi untuk menandingi situasi saat ini dan
menurut kami itu gak terlalu sulit. Kita hanya perlu menemukan hubungan
antara situasi Politis yang uda dipaksakan kepada kita dengan hidup
harian kita masing2 untuk mengeluarkan kreasi perlawanan entah itu
hanya dalam skup personal at`u yg lebih luas
untuk diterapkan sesuai dengan kondisi yg ada. Yang jelas jangan sampai
usaha yg dilakukan hanya ngejebak kita dari satu kejenuhan ke kejenuhan
lainnya.
kemarahan seperti apa yang membuat UGLY BASTARD tetap bahagia sampai saat ini?
Kemarahan yang masih bisa disalurkan, kemarahan yang masih berada satu ranjang dengan mimpi dan harapan, kemarahan yang diberikan dan dikuatkan oleh teman-teman dan orang di sekitar. Juga kemarahan yang membuat hidup lebih berarti daripada sekedar keputus asaan atau pesimisme dalam menjalani hidup yang gak hidup ini. Dan kita berharap supaya kemarahan ini tetep kejaga sampai akhirat.hehe
Mungkin
di myspace atau fb kalian sudah ada, tapi saya ingin mendapatkan
penjelasan yang berbeda tentang kapan kalian memulai kolektif kemarahan
yang bernama UGLY BASTARD ini?
sekitar tahun 2005 atau 2006 secara malu-malu ugly
bastard terbentuk, awalnya si oki yg ngebentuk dari mulai nyari
pemain-pemain yg lain hinggga dapet formasi awal oki pada bass, bombom
pada gitar dan vocal kemudian ihsan pada drum. Tahun
2008 gilang diajak oki untuk masuk ngisi posisi gitar. Selanjutnya
posisi ini masih bertahan ya walau sebenernya ugly bastard jg sering
ngajakin temen2 yg lain utk partisipasi klo misalnya ada salah satunya
yg berhalangan. Seperti pada saat ini, ihsan sedang tinggal di Jakarta
jadi kalo ada gigs di bali kita biasa minta tolong temen untuk ngasi
posisi drum, ada Semar dari klungkung dan Gusdek dari tabanan. Waktu
tour kemaren jg gitu, pas kloter di Jakarta dan depok si ihsan yg
ngedrum tapi di kota selanjutnya si Semar.
Pada awalnya, seperti layaknya band kebanyakan kita masih belum tahu apa-apa. Gak ngerti punk itu apa, karena tujuan awal buat band hanya untuk nyalurin hobi sekedar bermusik dan ngeband di gigs (kalau dulu bilang gigs itu konser.hehe).
Ide tentang pergerakan punk, resistensi atau DIY itu
masih belum ngerti, tetapi seiring berjalannya waktu, terus belajar,
dari zine atau obrolan2 ringan dengan beberapa temen yg lebih tahu,
baca-baca di internet akhirnya sampai juag di UB saat ini, walalupun masih terus belajar dan belum apa apa.
UB tetep jalan dengan berbagai latar pikiran yang ada di belakangnya,
karena memang UB bukan hanya satu orang aja, ada empat orang dengan
latar pemikiran dan kehidupan yg berbeda, ada yg sedikit masih “anak
band”, ada yg biasa2 aja, ada yg berusaha ngebunuh status “anak band”
dsb. Kadang, kalo jeli di FB biasana keliatan karakter yg beda2 dari
comment yg ada disana, tergantung siapa yg kebetulan OL terus ngasi
comment2.hehehe
Oiya dan ternyata kami baru sadar kalo ada band bandung grindcore atau death metal gitu yg namanya sama, ugly bastard.hehehe
bisa ceritakan tentang tour kalian kemarin ?
Tournya asik, karena kita gak terlalu masang target
hasil dari tour ini adalah sekian sekian sekian. Lebih ke prosesnya
aja, jadi apa yg ditemukan walau terkadang gak sesuai dengan harapan
sebelumnya tetapi tetep dijalani dan dibtat sebahagia mungkin. karena
intinya kita tour bukan buat nyari panggung atau show yg gede atau
bagus, atau juga supaya disambut atau “dilayani”,wkwkwkw siapa juga ya
yg mau ngelayani kita. Tujuan kami DIY Tour itu lebih ke gimana
ngemaksimalin interaksi atau komunikasi yg bisa dibangun selama tour,
ketemu temen yg sebelumnya cuma komunikasi lewat telepon atau facebook,
tahu kondisi daerah-daerah lain sebagai salah satu bahan untuk
pembelajaran juga, dan yg utama walaupun kita tour keluar dari rumah
tetapi bisa ngerasa bahwa tempat yg kita datengin tu seperti rumah kita
sendiri, jadi ada rasa nyaman dan memiliki tempat itu jg.
Hal menarik yang ditemui selama tour?
Misalnya di jatinegara walaupun gigs yg kita harepin
itu gak jadi di stasiun jatinegara tetapi dipindah di studio karena
permasalahan perijinan, selain juga cuaca yg mendung jadi tkaut hujan,
tetapi proses dan hasilnya keren jg, walau sound ada gangguan/mati2an
tetapi gak masalah, uda ketutup ama kesempatan bisa ketemu temen
ngobrol sana ngobrol sini, kenalan ma temen baru, ampe ada juga temen
dari Rusia yg baru sampai bali pagi itu terus disms siang itu bilang
mau ngajak hang out di bali, dan berhubung kita lagi gak ada di
bali ya iseng aja kita ajakin tour suruh nyusul ke solo karena
perhitungan kami kalau naek bis ke Jakarta pasti gak nutut karena kita
mesti berangkat ke solo pas bis sudah mau nyampe Jakarta. Terus gak
nyangka dia langsung terbang naek pesawat ke Jakarta, kita jemput di
rawamanfun terus dateng dah di Doors Studio, Jatinegara hanya untuk
ngeliat DIY Show temen2 scream destroy dkk hehe. habis gigs dia
langsung balik lagi ke Bali naek pesawat, waktu dateng ke gigs dia ama
ibunya lagi karena memang diliat dari umur bule itu sekitar 16 atau 18
tahun.hehehe nyengir aja ampe segitunya. Di samping itu emang suasana
disana enak banget.nyaman.
Belum lagi di depok tempatnya keren, di atas warung
bakso, interaksi yg tercipta jg asik. Kita tidur di instituta main sama
temen2 disana. Di solo jg gitu, tidur di bekas koperasi yg uda gak
kepake deket daerah pasar terus baru sampai udah denger tentang
paramiliter fasis di solo bernama laskar jihad yg katanya suka sweaping
anak punk yg nongkrong dan minum di pinggir jalan terus ditangkap
digebukin dan disuruh tobat, jadi ngerasa penasaran pengen digerebek
soalnya kita uda nyiapin candaan buat mereka. Jadi pas mereka gerebek
tar kita sambut dengan waalaikumsalam, terus ngomong pake gaya bahasa
arab-arab yg biasa orang jenggotan itu pake, terus mungkin mau kami
ajak solat dan bermufakat alias diskusi.heheheh
Ponorogo terus malang terus sampai balik ke bali,
seluruh perjalanan naek kereta, bemo, bis, asik lah. Gak cukup
diceritain disini. Terus komentar dari temdn-temen yg kita ajak juga
seneng, ada pengalaman baru. Karena waku itu dari bali kita berangkat
11 orang dengan biaya transport pulang pergi sekitar 370ribu, itu ada
lebihnya buat beli bahan makanan.
Walaupun ada saja masalah kecil selama tour seperti
ada satu orang yang resek di hampir setiap kota, ada ancaman mau
dipentung tongkat baseball dsb tetapi itu
semua sudah ketutup sama banyaknya ruang riang yang uda tercipta.
Terimakasih buat semua temen-temen yg uda ngebantu DIY Tour kemaren,
uda menyempatkan diri dateng untuk bertemu dan ngobrol. Asik lah, dapet
pahala kalian.hahahahaha :p
bali termasuk salah satu yang
terparah pada peristiwa pasca 65 dalam hal pembantaian antar
masyarakat...apa kalian punya berita tentang hal itu dari keluarga
kalian dulu?..bagaimana pendapat kalian tentang sejarah kelam itu dimana bali sekarang dipresentasikan sebagai surga wisata
Dari empat orang cuma satu orang aja yg asli bali
(bombom) dan untungnya keluarga bombom gak kena pembantaian pasca 65,
Cuma kita punya beberapa temen yg jadi korban. Ada juga beberapa cerita
yang kita dapet terkait masalah peristiwa pasca 65. Di bali jg ada
komunitas dari korban pasca 65 yang ngebentuk ruang komuniti, jadi
disana biasa dipake diskusi, pemutaran film, akustik musik, workshop
dsb.
Memang dari beberapa tulisan dan kabar yg beredar,
bali termasuk daerah yang menghasilkan banyak korban pasca 65. Jadi
denger cerita dari orang-orang ya, emang masyarakat yang PKI atau
sekedar difitnah PKI itu habis dibantai, beberapa ada yg rumah dan
tanah (hartanya) dirampas, wanitanya diperkosa dsb. Misalnya ada yang
iri sama seseorang, dan karena emang situasi pada waktu itu keruh dan
reaksioner banget, jadi orang yg gak kita suka itu tinggal
dikompor-komporin difitnah PKI terus dibantai dah sama orang satu
kampung. Gak peduli tua-muda, mau cuma ikut2an atau sekdar simpatisan
atua memang anggota aktif PKI semua kena imbasnya. Cara ngebantainya
orang-orang tersebut disweaping dulu mana yg PKI atau tidak kemudian
diajak pindah ke suatu tempat kemudian dieksekusi, ada algojonya dan
orang-orang yg mau diesksekusi itu mesti antri lagi buat disembelih.
Gila. Tapi kalau sekarang, karena itu uda lama ya, jadi uda banyak yang
lupa, jarang dibahas juga. Mungkin secara diam-diam atau kecil-kecilan
aja.
Kalau bicara tentang mirisnya bali yang saat ini
direpresentasikan sebagai pulau surga atau surga wisata padahal dulu
sempat menjadi neraka karena peristiwa pasca 65 sebenernya itu emang
gak terlalu berkaitan sih. Karena peristiwa pasca 65 itu kan situasi di
era awal orde baru yg skalanya nasional yg emang uda mantep hegemoninya
dan sampai sekarang masih ada efeknya. Ketika ada peristiwa G 30 S yang
disoroti itu Cuma G 30 S nya saja( yang informasi sebenarnya tentang
siapa dalang di balik peristiwa g 30 S pembantaian jenderal saja juga
masih simpang siur), bagaimana pembantaian sipil yang terjadi pasca 65
tidak diekspos, tidak pernah diberikan ruang untuk melakukan pengkajian
atau pemahaman ulang. Jadi terkesan masyarakat sengaja dibuat lupa
dengan kejadian seperti itu, dan trauma utk ngebahas hal-hal itu.
Pembunuhan beberapa jenderal yang mungkin itu disebabkan karena konflik
intern antarjenderal dilebay-lebay in dan karena uda disiapin untuk
jadi salah satu alat kontrol dan terror bagi masyarakat, tetapi
pembantaian ribuan lebih masyarakat sipil cuma diangap angin lalu.
Emang sih kejahatan-kejahatan yang dilakukan Negara pada saat itu rapi
banget, jadi gak usah terlalu heran kalau mau sekarang bali dicap
sebagai pulau surga atau apa ya karena emang udah tidak ada ruang untuk
sekedar mengingat dan mengkaji kembali peristiwa suram yang terjadi di
pulau bali atau pulau-pulau manapun. Sekarang tinggal gimana belajar
dari sejarah, kejahatan yang terorganisir harus ditandingi dengan
perlawanan yang terorganisir juga.
Kemudian berbicara tentang bali yang sekarang
menjadi Pulau Surga itu sebenernya wacana yang mulai kebentuk sebelum
Indonesia merdeka. Awalnya ada orang belanda yang datang ke bali
terpesona dengan keindahan bali kemudian membuat buku dan menyebarkan
informasi tentang keindahan pulau bali. Semakin lama semakin menyebar
dan mulai banyak yang berdatangan ke bali untuk menikmati keindahan
pulaunya. Pada awal-awalnya hal itu bisa ngasi salah satu basis ekonomi
bagi masyarakat lokal, walau sudah tentu Negara juga mengambil
keuntungan dari kegiatan komodifikasi alam wisata ini.
Jadi Industri pariwisata juga mendatangkan hal negatif ya?
dalam perkembangannya dampak negatif dari bisnis
pariwisata ini mulai keliatan karena uda lebih menjadi industri
pariwisata yang eksploitatif. Pemodal semakin menginvestasikan
modalnya, Negara semakin memfasilitasi penjualan tanah bali,
pembangunan bali yg lebih cenderung berkiblat pada kepentingan
sirkulasi kapital. Industri pariwisata mengemas budaya sebagai
komoditas kemudian masyarakat dipaksa terus menerus melakukan ritual
agama dan kebudayaan untuk dipertontonkan sehingga apa yg dulunya
sakral menjadi barang dagangan, salah satu dampaknya ya banyak
masyarakat yg getol melakukan ritual tapi gak jarang yg kurang paham
sama esensi dan koneksinya dengan kehidupan sosialnya. Masyakarat
tetap terbodohi dengan hegemoni terutama tentang basis ekonomi yang
diberikan pariwisata bagi masyarakat bali padahal kalo ditelisik
masyarakat lokal hanya dapet cipratan-cipratan dari keuntungan
penjualan pariwisata sedangkan para pemodal lah yg banyak dapet
untungnya, pekerja-pekerja pariwisata yg bekerja dengan sistem kontrak,
masyarakat lokal dibius dengan kesadaran bahwa harus mengabdi dengan
pariwisata yg sudah tidak untuk masyarakat lokal lagi karena sekarang
bali itu sudah milik internasional. Selain itu, masyarakat diluar bali
yang berwisata juga uda termakan dengan ilusi bahwa bali adalah pulau
surga yg baik-baik saja, padahal dibalik kemasa tersebut tersimpan
sebuah kebobrokan.
Apa pengaruh dari pariwisata buat masyarakat bali sendiri?
Kenyataannya saat ini, percepatan perkembangan
industri pariwisata seperti watak industri dan eksploitasi pada
sektor-sektor lainnya, memberikan beban kerusakan alam yang berat.
Misalnya sekarang di bali terutama di daerah yang ramai wisatawan
seperti Kuta atau Bali Selatan, itu uda penuh sesak dengan akomodasi
pariwisata. Sekarang bali selatan sudah mengalami over capacity,
uda ada 2000an kamar hotel yang berlebih tetapi pembangunan hotel masih
saja dilakukan. Belum lagi hotel-hotel yang membangun di daerah
sempadan pantai yang sebenernya itu gak boleh untuk dibangun, harus ada
ruang kosong di bibir pantai.
Memang, pantai menjadi salah satu daya pengikat
pariwisata bali jadi apapun dilakukan untuk mendesain akomodasi
pariwisata yang ada kaitannya dengan pantai. Contoh lainnya lagi
seperti tebing sebagai penyangga alami pulau apabila ada gempa atau
tsunami itu dibongkar supaya ada jalan masuk ke pantai terus dibangun
hotel di dekat tebing yang uda dihancurin itu supaya ada estetiknya.
Belum lagi permasalahan sampah, bagaimana sektor pariswisata juga
memberikan sumbangan yang besar bagi sampah yang ada, apalagi
limbah-limbah hotel banyak yang dibuang di pantai. Kemaren juga sempet
ada kejadian lucu di pantai yang tiba-tiba diserbu sama genangan sampah.
Ada penelitian juga yang mengatakan pada saat itu
beberapa titik pantai di bali khususnya bali selatan itu uda kurang
sehat. Selanjutnya permasalahan tata ruang terkait pariwisata yang
kadang gak sesuai dengan bhisama (aturan yang udah ditetapkan
oleh para pendeta yang di dalamnya masih banyak terdapat hal-hal yang
harmonis dengan alam), jadi di dalam bhisama diatur mengenai
batas maksimal ketinggian bangunan, jarak atau radius tempat ibadah
dengan hotel dan tempat2 hiburan dsb, tetapi kenyataannya beberapa
pembangunan hotel dan akomodasi pariwisata melanggar peraturan
tersebut. Selanjutnya banyaknya pembangunan hotel juga berdampak bagi
ketersediaan sumber air di bali. Bayangkan saja, satu kamar hotel
berbintang setara dengan penggunaan air bagi tiga KK (kepala keluarga),
jadi ada ketidakadilan distribusi air dari pihak PDAM, air bagi
masyarakat diloyo-loyoin tetapi bagi hotel ngalirnya kenceng banget.
Gak jarang penduduk di daerah Bali selatan itu sering gak dapet pasokan
air dari PDAM apalagi mengingat daerah Bali Selatan itu daerah yg
kering dan sulit untuk ngebor mata air. Pemerintah lebih suka ngasi air
ke hotel lah daripada ke masyarakat, masyarakat juga uda mulai
ditanamkan keyakinan bahwa apa pun bisa dikorbankan demi kemajuan
pariwisata bali.
Kemudian permasalahan konflik tanah demi dibangunnya
akomodasi pariwisata juga pernah terjadi di Bali. Seperti pulau
serangan yang direklamasi oleh perusahaan milik Tomi S. demi
kepentingan bisnisnya, awalnya dengan alasan untuk menyelamatkan penyu
tetapi setelah direklamasi penyu malah gak banyak yang dateng ke sana.
Proyek reklamasinya juga mangkrak dan tidak tuntas padahal pada proses
pembebasan lahannya itu masyarakat banyak yang dipaksa ngejual tanahnya
dengan bantuan intimidasi dari tentara. Ada yang gak mau tanda tangan
direpresif, ada yang kabur keluar daerah itu untuk menghindari proses
tanda tangan malah neneknya yg disandera kalau gak balik untuk tanda
tangan ntar neneknya mau diapa-apain (mau diperkosa kali ya ama
mereka).
Hal-hal seperti ini masih terjadi, seperti kasus
yang terbaru di daerah Dompa Jimbaran ada sekelompok petani yang
digusur karena lahan tersebut akan dibangun Hotel Bali International
Park untuk memfasilitasi KTT APEC 2013. Pola perampasannya masih tetap
sama, jadi ini kasus udah dulu pas zaman Soeharto tetapi sempat
terhenti dan sekarang mulai lagi. Masyarakat yang awalnya sudah
menempati lahan terseut sebelum Indonesia merdeka dipaksa untuk
menyerahkan lahannya dengan biaya ganti yang murah. Malah sempet ada
kejadian lucu juga, jadi masyarakat dijanjiin untuk diganti tanahnya
dengan tanah di tempat lain. Ada upacara penyerahan sertifikat tanah
baru buat masyarakat, dipoto-poto dengan salaman tetapi setelah dicek
ternyata itu sertifikat bodong. Kemudian setelah tanah berhasill
dirampas tanah tsb dibiarkan terbengkalai bertahun-tahun, nah saat ini
pas masyarakat mau ngambil kembali tanah yg sebelumnya dirampas eh mau
diklaim lagi sama perusahaan itu, hanya saja perusahaan tersebut ganti
nama. Ugly bastard sempet ikut kampanye dan ngebantu sedikit advokasi
dalam kasus tersebut.
Selain itu menurut kami, bali kayaknya emang lagi
disiapkan untuk dijadikan tempat pertemuan-pertemuan para
penjahat-penjahat besar internasional, jadi segala hal mulai dilakukan
pemerintah Indonesia untuk mendesain bali khususnya bali selatan (Nusa
Dua) untuk dijadikan tempat pertemuan yang bertaraf internasional. Di
bali kan keamanannya bisa dijamin, apalagi pasca kejadian bom bali yg
membuat masyarakat trauma sehingga masyarakat lokal sedikit waspada
dengan pendatang, juga dengan kegiatan-kegiatan yang biasa diplintir
pemerintah sebagai kegiatan penentang pemerintah. Jadi kalau di luar
negeri setiap dilaksanakan pertemuan penjahat besar seperti G-8 itu
pasti disambut dengan demonstrasi besar-besaran yang pernah sampai
menghentikan pertemuan tersebut, nah di bali itu bakal sulit bisa
terjadi hal-hal yg demikian. Mau demo? Mau buat yang “aneh2”?, pertama
sama pemerintah bakal dibenturin sama masyarakat sipil yang uda
kepengaruh kontrol pemerintah sebagai dampak trauma bom bali, apalagi
kalau sedikit keliatan ekstrem, wah teroris nih teroris, pendatang ni
pendatang, wkwkwkw sensitif banget itu kalo di bali.
apa saja yang menjadi influence kalian dalam membuat lirik di lagu lagu awal kalian?
Masih tetang kondisi yg terjadi di jehidupan aja,
ditambah sedikit membaca di zine atau buku atau bacaan-bacaan di
internet dsb. Tapi biasanya lebih mudah pas bener-bener lagi ada
masalah, jadi susahnya berasa banget terus jadi mikir kenapa semua ini
bisa kejadi dan akhirnya ngedumel dan keluarlah bahan dasar untuk buat
lirik.hehehe soalnya kita semua golongan menengah ke bawah. Kebanyakan
teman dan orang-orang di sekitar kita juga yg menengah ke bawah, jadi
kita berusaha memproyeksikan apa yg terjadi di sana aja (termasuk yg
kita alami jg).
ceritakan tentang scne kalian di denpasar? dan bisa juga tentang scene punk di bali secara keseluruhan kalau kalian punya info
Kami ceritakan kondisi yg sedang kami jalani aja ya
karena kalo yg sebelum-sebelumnya kita kurang begitu tahu, jadi takut
salah.hehe
Sejauh yang kami tahu punk di bali uda ada sebelum
kita mulai punk2an. Tetapi ide tentang DIY kayaknya masih belum masuk
ke bali. Ide DIY pun bisa dibilang baru-baru ini aja mulai masuk
seiring dengan akses informasi yang masuk melalui teman-teman yang
kebetulan sering ke luar kota dengan membawa bekal ide baru hasil sharing dengan
teman diluar kota. Ada juga yg memandapat info dari zine yang juga
didapat dari luar bali. Selain itu beberapa teman juga dapat pelajaran
dari orang-orang luar kota yg kebetulan tinggal di Bali, kemudian
melalui obrolan-obrolan ringan membagikan apa yg mereka tahu.
Apakah kamu melihat scene punk di Bali cukup besar saat ini?
Situasi scene HC/Punk di Bali saat ini tidak seramai
Jakarta atau bandung atau kota2 besar lainnya, apa lagi yg DIY. Karena
dulu punk di sini hanya menjadi trendy, ketika masih booming banyak
banget anak muda yg berdandan punk, di jalan ada aja nemu anak yg
berdandan punk walau dandanannya bisa dibilang acak adul dan nyaris
seperti slankers. karena sekarang lagi trend Hardcore beat down, jadi
udah susah nemu anak yg berdandan punk, malah gampangnya itu nemu
remaja yang berdandan a la Hardcore Beat Down.
Selepas trend punk yg sama sekali gak ada bekas
apapun, meskipun masih ada yg bertahan berdandan a la punk tetapi
beberapa malah mandeg sekedar dandan dan musik (musiknya juga gak
nambah referensinya, masih casualties, eksploited, atau artis-artis
punk ibu kota heheheh). Tetap menjalani punk tanpa berusaha belajar
untuk cari tahu lebih dalam. Tetapi beberapa juga ada yg mulai belajar
dan menerapkan ide DIY ke dalamnya. Dari sebagian besar acara musik
yang dibuat dengan bantuan sponsor rokok sampai butik distro dan dengan
audisi-audisi seperti ajang pencarian bakat dengan senioritas dan
bintang tamu, beberapa teman ada yg mulai belajar mengorganisir DIY
Gigs secara mandiri dengan metode tandingan dari apa yg kebanyakan ada.
Beberapa juga masih dalam tahap belajar untuk mencoba lebih kritis dan
tertarik terhadap isu-isu sosial dan politik yang ada. Jadi berusaha
menjadikan HC/Punk sebagaimana tujuan ia lahir. Dalam beberapa gigs,
mulai mengangkat isu-isu ketimpangan dan ketidakadilan (ceileh
bahasanya.hehe). mulai ngobrolin tentang apa yg bisa dilakuin untuk
hidup yg lebih baik walaupun hal itu kecil dsb. Tapi gak banyak sih yg
berpikiran seperti itu, mungkin butuh proses tetapi kita senang bisa
menjadi bagian dari proses tersebut walaupun hal yg kita lakuin beru
setitik ecil aja.
Di sini kita bersama teman2 buat kolektif kecil2an
bernama denpasar kolektif. Meskipun belum bisa seperti infohouse atau
kolektif yg besar karena masih lebih banyak ke musik saja. Proses lah,
mungkin musik dulu walau kita gak mau kejebak dalam hal bermusik saja.
Pengen yang lebih dari itu, jadi media belajar mengorganisisr diri dan
memperkuat komunitinya bener-bener kerasa. Di denpasar kolektif juga
terdapat band dan orang2 yg aktif dan mau belajar, dan mereka gak hanya
dari denpasar aja, ada yg dari daerah tabanan, gianyar, negara dsb.
Biasanya mereka-mereka yang kita ajak kerja bareng dari mengorganisis
DIY Gigs, distribusi stuff dan zine, sekedar kumpul dan ngobrol ringan,
pameran poster, aksi demonstrasi dsb walaupun masih belum banyak.
Apalagi ya yg bisa diceritain tentang situasi scene di bali, agak sulit
juga karena takut terlalu subjektif.hehe
saya membaca salah satu statement kalian mengenai upaya membuat perlawanan yang terorganisir..bisa di ceritakan lebih?
Kejahatan yang dilakukan Negara dan Kapital itu
dilakukan dengan rapi, penuh perencanaan, dengan persiapan intrumen
pendukung agenda mereka yang sudah lengkap. Sedangkan apa yg menjadi
target mereka bisa dibilang berdiri beberapa langkah di belakang
mereka. Tanpa persiapan tau-tau dihadapkan pada permasalahan
penggusuran dan perampasan-perampasan hak. Kalau pun sempat ada
perlawanan dari mereka yg menjadi korban tetapi beberapa di antaranya
mengalami kegagalan atau kemandegan karena kurang terorganisirnya
perlawanan yg dilakukan. Ya misalnya masih kurang solid di antara
sesama korban, kurangnya membangun jaringan dengan yang tidak menjadi
korban langsung untuk memperluas informasi tentang isu yang ada,
gagalnya proses negoisasi, metode sabotase ketika aksi langsung yang
jarang dilakukan dan kalaupun sudah dilakukan tidak adanya dukungan
bagi upaya kriminaslisasi yang dilakukan Negara oleh kombatan yg
melakukan aksi sabotase, kurangnya pemanfaatan instrumen hukum yang ada
untuk melawan balik kebijakan mereka dsb.
Ya meskipun menurut saya kunci utama dalam melakukan
perlawanan yg terorganisir itu adalah bagaimana membangun solidaritas
intern yang kuat, tidak terpimpin (karena jika pemimpinnya tertangkap
biasanya gerakannya akan kalang kabut.hehe) tetapi secara sadar
memahami bagaimana menjalankan perannya masing-masing, membangun
jaringan dan solidaritas eksternal (diluar areal korban) agar isu
yang ada itu meluas sehingga semakin banyak yg bersolidaritas dan ikut
berpartisipasi sesuai perannya dalam menyebarkan isu dan mengajak untuk
menyelesaikan permasalahan yg terjadi, dan bahu membahu bekerja sama
menyelesaikan isu-isu serupa diluar komunitas.
Meskipun permasalahan di tiap daerah itu hampir
selalu ada dan kalo dikumpulin itu banyak banget tapi hal itu bisa
diatasi jika semua orang sadar bahwa memang ada yg tidak beres dan
harus diubah. Memang jalan untuk menuju ke sana yg ideal itu masih
panjang tetapi kita adalah bagian dari proses dan kita sedang menjalani
proses, mau gak mau ya baiknya kita maksimalin proses itu dari lingkup
terdekat kita. Bagaimana membangun kesadaran terhadap permasalahan yg
ada, mulai membangun komuniti-komuniti perlawanan dsb lama kelamaan
lingkaran ini akan membesar sehingga akan kerasa dampak dari proses
perubahan ini. Walau kita belum tahu kapan waktunya, tetapi yg penting
kan prosesnya bukan hasilnya, daripada hidup ampe mati gak melakukan
apa-apa buat kebaikan hidup ini.
Ya intinya perlawanan yg dilakukan jangan ngasal dan
reaksioner hangat-hangat tahi ayam, perlu metode yang memang uda
dipersiapin supaya prosesnya itu bisa maksimal dan tidak mudah
dihancurin musuh. Kadang kita juga perlu memanfaatkan metode atau apa
yg disediakan musuh untuk melawan balik seperti undang-undang yang
sekiranya bisa dipakai. Jangan terlalu fanatik anti pemerintahan tetapi
gak mau memanfaatkan apa yg ada sejauh itu bisa mendukung gerakan kita.
Tapi jangan juga terjebak bahwa permasalahan bisa diselesaikan hanya
dengan melalui jalur formal dengan memanfaatkan undang-undang yg ada,
ujung-ujungnya sistem yang diberikan kapital dan Negara juga gak akan
memberikan jalan untuk menghancurkan dirinya sendiri. Yang lebih
penting aksi langsung entah sabotase atau penghadangan perampasan. Atau
kalo di kota bisa mogok massal atau coba lebih kritis dan aktif dalam
memandang dan menyikapi permasalahan baik di desa maupun di kota.
Kemudian hak kita untuk bersuara dan mengendalikan diri itu semaksimal
mungkin kita ambil kembali.
band apa yang dulu kalian gilai ketika baru mulai menjadi punk?
Waktu baru mulai menjadi punk… yah kayak marjinal,
bunga hitam, battle of disarm, the babies, the idiot, eksploited,
casualties, belum terlalu banyak karena belum begitu tahu waktu itu.
Kalo sekarang kan referensinya uda mulai nambah ke yang d-beat, crust,
hatkor juga lagi :p
bagaimana pendapatmu dengan pilihan billy dan eat untuk melakukan aktivitas perlawanan dengan caranya?
Meskipun saya belum pernah ngorbol tentang alasannya
tetapi saya berusaha mengira2 untuk paham, dan menurut kami apa yg
mereka lakuin itu tidak ada masalah, gak apa-apa kan haknya mereka.
mungkin untuk ngeblow up isu, atau sekedar membuat sibuk para
intelejen dan kaki tangan pemodal dsb. Selama gak nyakitin orang
lainnya aja, walaupun oleh media dan polisi mungkin isu yg hendak
diangkat itu malah diplintir sama mereka menjadi sekedar asksi
terorisme, dipengaruhi minuman keras dan narkoba, atau langsung
mendiskreditkan gerakan-gerakan dari kawan-kawan yg berada langsung
pada lingkaran isu yg hendak diblow-up tersebut, karena kondisnya
kebanyakan masyarakat masih belum bisa nyerna hal-hal yg istilahnya
sedikit lebih ekstrem daripada apa yg biasanya ada.
Dengan metode yg biasa atau konservatif aja gak
banyak masyarakat terutama kelas menangah yg tertarik, bahkan mereka
masih tetep antipati sama orang yg masih berjuang di dalam lingkaran
isu tersebut, apalagi sama hal-hal beginian yg tadi saya bilang
keliatan ekstrem. Bakal mental, masyarakat sulit nyerna, tetapi kalo
untuk memberikan terror kepada Negara dan kapital sih masuk. Saya
sepakat. hehe
Apa yg dilakukan billy dan eat itu tidak sia-sia.
Minimal untuk diri mereka hal itu pasti bisa ngasi efek baik ke mereka,
atau juga bisa ngasi tambahan penyemangat ke temen lain bahwa kita
tidak sendiri, bahwa ada yg masih menolak tunduk, bahwa kita akan
berikrar untuk menjadi manusia meski hanya semenit dsb. Karena selalu
ada kepuasan yg bisa didapatkan dengan melakukan hal-hal yg dikutuk
oleh norma dan standar kapital. Dan mungkin suatu saat kami akan
melakukan hal yg serupa meski tak sama.hehehe
apakah dalam scene punk di
bali hal seperti perbedaan kasta juga terjadi? bisa di ceritakan apakah
ini menjadi hal yang sensitif?
Masalah perbedaan kasta di dalam scene punk di bali
kayaknya egak terlalu berpengaruh, kecuali ada beberapa orang yg
sok-sokan ngeklaim punk (hanya sekedar fashion dan trendy) dengan tetap
memandang kasta yang ada sebagai salah satu dinding pembatas antara
satu dengan yg lainnya, tetapi bagi yg mengerti tentu tidak akan
mempermasalahkan kasta yang ada di masyarakat ketika berada di dalam
komunitas. Dan di dalam komunitas kami egak ada tuh yang ampe katrok seperti
itu, membedakan teman lainnya berdasarkan kasta, karena kita juga
sedikit selektif dalam mengajak temen yg mau partisipasi di dalam
komunitas. Kalo udah ada yang ngotot dan resek, males belajar, pas ada
yg salah terus dikasi tahu untuk belajar sama-sama tapi masih sok tahu
yaudah kita tinggal aja.hehe
Masalah kasta di dalam masyarakat kalo untuk saat
ini juga uda mulai ada yg kebuka pikirannya, jadi kalo dulunya
perbedaan kasta menjadi suatu masalah yang katos, misalnya kalo ada
orang yg berkasta lebih rendah mesti berbicara dengan bahasa yang lebih
halus dengan orang yg memiliki kasta lebih tinggi dari dirinya, harus
lebih hormat dsb. Pernikahan dengan perbedaan kasta yang terlalu jauh
(dari yg tinggi ke yang rendah banget) biasanya gak akan direstui oleh
orang tua dan keluarga besarnya. Kini permasalah tersebut kayaknya uda
tidak terlalu sering terjadi, atau mungkin bisa dibilang frekuensinya
udah turun sedikit. Mau dihapus secara total juga susah karena ini uda
kayak mendarah daging, dari berbagai upacara atau ibadah, hal-hal yg
berkaitan dengan perbedaan kasta masih menjadi salah satu hal mendasar.
Misalnya kalo ada ibadah yang bisa jadi pemimpinnya adalah yg golongan
kasta tertentu. Mungkin kalau emang mau kompromi, kita bisa menggunakan
perbedaan kasta ketika sedang melaksanakan ibadah atau adat yg emang
bener-bener manjadi hal yg mendasar, tetapi ketika diluar itu, misalnya
ketika hidup bermasyarakat perbedaan kasta tidak dijadikan dinding
penghambat dalam bersosialisasi, ya semoga bisa. Apalagi kasian ngeliat
ada sepasang kekasih yang sulit banget ngejalanin hubungannya gara-gara
perbedaan kasta. Saya pernah jadi korbannya (gilang).Hahahaha.
Kalau
ngomong situasi sekarang, yang sebenernya menempati posisi kasta
tertinggi di bali itu malah bukan orang bali nya lo. Kasta tertinggi di
bali itu TOURIS. Balik lagi ke permasalahan indsutri pariwisata
ayo kontak mereka!! ---www.myspace.com/uglybastardpunk
download : www.reverbnation.com/uglybastard
SUMBER: http://hompimpa-hompimpa.blogspot.com/2012/05/hompimpa-bertanya-uglybastard-menjawab.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar