Klotak...Klotok....dog...dog...
Klotak...Klotok....dog...dog...
Wow, suara apa
itu? Suara itu berasal dari kayu berlubang yang mirip perahu. Kayu itu dikenal
dengan nama lesung. Ketika
lesung dipukul-pukul dengan tongkat bernama alu, keluarlah musik berirama
merdu. Orang Sunda di Subang, Jawa Barat,
pintar sekali memainkan musik pakai lesung dan alu. Kok bisa begitu ya?
Teman-teman, tahu
lesung dan alu tidak?, wah, jika kamu tinggal di kota barangkali jarang
melihatnya sebab orang kota tidak menanam padi. Kalau kamu ingin melihat lesung
dan alu, datanglah ke desa.
Orang desa
memiliki lesung dan alu untuk menumbuk padi. Padi ditumbuk untuk dijadikan
beras. Beras hasil tumbukan ini, jika ditanak, rasanya sangat enak.
Padi-padi yang
sudah kering dijemur itu dimasukan ke dalam lesung sambil dipukul-pukul memakai
tongkat kayu bernama alu. Dari pukulan alu yang kompak itu , dihasilkan bunyi
yang ramai. Klotak...klotok....dog...dog...
Menurut orang
Subang, lesung dan alu bukan sekedar untuk menumbuk padi. Lesung dan alu juga
menjadi alat musik yang penting. Mereka menebutnya musik gondang.
Dahulu, nenek
moyang orang subang memainkan gondang sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas
limpahan rezeki-Nya. Bahkan, musik gondang juga menjadi doa supaya sawah dan
ladang orang Sunda tetap subur.
Hadirnya kesenian
tradisional gondang di pusat perbelanjaan, tentu saja menjadi salah satu upaya
pelestarian budaya. Selain upaya itu, pemerintah setempat sering menampilkan
kesenian ini pada acara pekan kesenian tradisional atau membuat jadwal pentas
di hotel-hotel mewah. Tujuan pementasan di sana agar pengunjung mengenal gondang.
Sumber: Bobo, 26 April 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar