Ihsan Ramadhan S.
23210391
4EB12
Pengertian Etika
Etika
berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan
atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau
kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang
telah dilakukan. Sedangkan pengertian etiket adalah suatu sikap seperti sopan
santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia yang
beradab dalam pergaulan. Banyak masyarakat yang berpendapat, orang yang
beretiket belum tentu memiliki etika karena etiket dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan sekitar kita. Contohnya, pejabat daerah yang memberikan sumbangan
kepada anak yatim dan janda-janda hanya karena ingin memiliki pencitraan yang
baik di lingkungannya.
Dalam
perkembangannya, masyarakat banyak yang berpendapat makna atau pengertian etika
dan moral adalah sama. Namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan adanya suatu
nuansa dalam konsep dan pengertian moral dan etika di mana moralitas biasanya
dikaitkan dengan sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik
sebagai manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran
berbentuk petuah-petuah, nasihat, wejangan, serta peraturan yang
diwariskan secara turun-temurun melalui agama atau kebudayaan tertentu tentang
bagaimana manusia dapat hidup secara baik.
Berbeda
dengan moralitas, etika perlu dipahami sebagai sebuah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam
kehidupannya. Nilai adalah sesuatu yang berguna bagi seseorang atau kelompok
orang dan karena itu orang atau kelompok itu selalu berusaha untuk mencapainya
karena pencapaiannya sangat memberi makna kepada diri serta seluruh hidupnya.
Sedangkan pengertian norma adalah aturan atau kaidah dan perilaku dan tindakan
manusia.
Sebagai
cabang filsafat, etika sangat menekankan pendekatan yang kritis dalam melihat
nilai dan norma moral tersebut serta permasalahan-permasalahan yang timbul
dalam kaitan dengan nilai dan norma-norma yang ada. Etika dapat kita dijadikan
sebagai sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan dan terwujudnya dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik
secara pribadi maupun sebagai kelompok.
Etika dalam
perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia
orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari. Itu berarti etika membantu kita sebagai manusia untuk mengambil
sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya
membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita
lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan
dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat
dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan
manusianya.
Dengan
demikian, maka dapat dikatakan bahwa etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah
ajaran. Yang memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah
moralitas. Sedangkan etika justru melakukan refleksi kritis atau norma atau
ajaran moral tertentu. Atau dapat juga dikatakan bahwa moralitas adalah
petunjuk konkret yang siap pakai tentang bagaimana kita harus hidup. Sedangkan
etika adalah perwujudan secara kritis dan rasional ajaran moral yang siap pakai
itu. Keduanya mempunyai fungsi yang sama, yaitu memberi kita orientasi
bagaimana dan kemana kita harus melangkah dalam hidup ini.
Prinsip-prinsip Etika
- · Prinsip Keindahan
Prinsip ini
mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap
keindahan, Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya .
- · Prinsip Persamaan
Setiap
manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, sehingga
muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan,
persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya.
- · Prinsip Kebaikan
Prinsip ini
mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan
nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat menghormati, kasih sayang, membantu
orang lain, dan sebagainya.
- · Prinsip Keadilan
Pengertian
keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap
orang apa yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini
mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil
sesuatu yang menjadi hak orang lain.
- · Prinsip Kebebasan
Kebebasan
dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak
bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak
asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang
lain.
- · Prinsip Kebenaran
Kebenaran
biasanya digunakan dalam logika yang muncul dari hasil pemikiran yang
logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran
itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat.
a. Etika Teleologi
dari kata Yunani, telos = tujuan,
Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika teleologi : Egoisme Etis dan Utilitarianisme
b. Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.
‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’.
Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.
Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.
c. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.
Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama.
Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
d. Teori Keutamaan (Virtue)
memandang sikap atau akhlak seseorang.
Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.
Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.
Contoh keutamaan :
a) Kebijaksanaan
b) Keadilan
c) Suka bekerja keras
d) Hidup yang baik
4. Egoism
Fokus teori = “One should always act in one’s own best interest”
Self-interest berbeda dengan selfishness.
Memenuhi kepentingan pribadi (self-interest) merupakan sesuatu yang baik. Cenderung menghasilkan “selfishness”, ketika pemenuhan kepentingan pribadi merugikan pihak lain.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar