Judul
: Primitif Zine Vol. 04
Editor :
NN
Penerbit : Self Released
Tebal
: 12 Halaman Termasuk Dafis & Cover
Kali
ini Primitive Zine Volume 04 memang agak ber-
beda
dari edisi-edisi sebelumnya, dari cover depan
nya
saja kita sudah bisa melihat ada 2 pria-pria lawas
yang
di eranya dulu dikenal sebagai MC kondang se-
Indonesia yaitu Koes Hendratmo dan
Kris Biantoro.
Begitu
juga dengan tema Primitif Zine Vol. 04 kali ini
yang
special mewawancarai 2 MC kocak yang biasa
mengisi
acara-acara atau gigs-gigs di Jakarta.
FYI(For
Your Information) si penulis memang
Merahasiakan
identitasnya, entah mengapa, namun
Disela-sela
kemisteriusan dirinya, ia menyisipkan kalimat ini di kata pengantar zine
tersebut, “Nama saya tidak perlu diketahui oleh publik ya. Tidak baik untuk
nama baik saya. Bagaimanapun, orang sekaliber saya agak tengsin kalo ketahuan masih suka baca zine”. Apa kalian tahu maksud
dari kalimat si penulis itu?, kalau kalian tidak tahu, maka sama halnya seperti
saya.
Oke,
langsung saja saya bahas halaman demi halaman di Primitif Zine Vol.4 ini,
halaman pertama ada interview ekslusif dengan 2 MC kocak yaitu Gilang dan Adjis
“Doa Ibu”. Penulis menanyakan pertanyaan satu persatu kepada mereka, dari mulai
kiat-kiat agar selalu kompak di panggung, sampai influence dalam membawakan suatu acara, dari jawaban demi jawaban
yang mereka berdua lontarkan, sudah tergambar bahwa mereka berdua benar-benar
MC yang jenaka.
Di
halaman kedua ada interview si penulis dengan Riann Pelor, selain dia MC, dia
juga vokalis dari band AUMAN, untuk pecinta musik-musik underground pasti sudah
tidak asing lagi mendengar sosok Riann Pelor. Halaman ketiga ada interview
pendek dengan Jimi Danger vokalis dari band The Upstairs, di interview ini Jimi
membalas pertanyaan dengan jawaban yang singkat sekali, saya pun bingung, entah
dia sedang sariawan, atau memang sengaja agar terlihat “cool”?!.
Nah,
di halaman keempat ada review album dari seseorang yang lagi-lagi tidak
menyebutkan identitasnya, review ini ada 2 dan tidak ada judulnya, namun review
pertama ditujukan untuk Kekasih yang 4L4Y di kampung, dan essay kedua untuk
Hipster Sub-Urban Sok Tahu, menurut saya kedua essay ini cukup menarik karena
keduanya sama-sama me-review tentang album dari Band Hardcore cutting edge asal
Kanada yang bernama Fucked Up, disana membahas mulai dari unsur-unsur musik
mereka, sampai berbagai kontroversi dari beberapa orang tentang pemahaman dari
musik Hardcore/Punk yang tidak wajar jika dicampur dengan unsur-unsur musik yang
bukan bertema tentang pemberontakan, gaya bahasa si penulis review tersebut
membuat saya ingin langsung bertemu dengan dia dan sharing tentang album-album
dari Fucked Up yang sudah pernah dirilis sebelumnya.
Halaman
keenam ada tulisan si penulis tentang band Grindcore asal Bandung yang bernama Rajasinga, dengan album
terbarunya yang berjudul Rajangaruk, dirilis oleh Negrijuana Records. Halaman
ketujuh dan kedelapan ada ramalan Zodiak oleh Ki Primi, Ki Primi adalah
cendekia perbintangan, ahli nujum dan tafsir aura sekaligus pengusaha tanaman
kumis kucing kualitas ekspor yang sukses. Halaman kesembilan ada The Eye Seeing
All Test, yang berisi kuis, dimana pembaca disajikan 2 gambar dan disuruh
mencari 6 perbedaan dari gambar tersebut.
Halaman
terakhir ditutup oleh review album dari si penulis, album yang akan direview
oleh si penulis kali ini adalah album terbaru dari Straight Answer, band
HC/Punk asal Jakarta yaitu Passion Is The Reason, rilisan dari Armstretch
Records, wah bagian ini yang menurut saya yang paling keren, karena si penulis
membahas satu demi satu lagu dari Straight Answer yang benar-benar “melawan”,
dan “memberontak”.
Dari
halaman demi halaman, menurut pendapat saya Primitif Zine Vol.4 ini benar-benar
lebih berwarna isinya dibandingkan dari seri-seri sebelumnya karena disini
dimuat berbagai rubrik dari mulai interview, review album, zodiak, bahkan kuis
yang diadakan oleh Zine ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar