Selain indeks yang sudah naik tinggi serta sentiment pasar regional. Menurut analisis dari PT Bumiputera Capital, Rahadian Setyasmoro ada beberapa faktor internal yang menyebabkan pemodal enggan terjun ke pasar. Faktor pertama berkaitan dengan kenaikan inflasi yang sudah terlihat pada Agustus tahun lalu. Kenaikan inflasi dikhawatirkan akan memicu kenaikan BI Rate.
Faktor kedua adalah soal musim hujan yang berkepanjangan. Kondisi ini sudah berimbas pada penurunan produksi Crude Palm Oil pada emiten perkebunan. Tak hanya itu, produksi batubara pun mengalami penurunan karena kegiatan overburden di tambang batubara terhambat oleh hujan.
Namun di luar banyaknya sentimen negatif, muncul pandangan optimis dari pengamat pasar Willy Sanjaya. Menurutnya meski inflasi akan meninggi, kondisi masih dianggap wajar karena dalam enam bulan pertama tahun 2010 inflasi masih terbilang rendah. Menjaga kestabilan posisi Rp 9.000 yang dicapai oleh rupiah juga menjadikan sinyal positif bagi pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar